Pendidikankewarganegaraan adalah mata pelajaran wajib mulai dari SD, SMP dan SMA. Semenjak SD kelas 1 kita sudah mulai diperkenalkan oleh pelajaran PKn mulai dari pelajaran dasar yang tentunya mudah dipahami seperti pelajaran tenggang rasa, percaya diri, toleransi dan sebagainya. Semakin meningkat tingkat pendidikan maka maka pelajaran
Setiap masyarakat di belahan bumi manapun sangat mendambakan generasi mudanya dipersiapkan untuk menjadi warganegara yang baik dan dapat berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat dan negaranya. Keinginan tersebut lebih tepat disebut sebagai perhatian yang terus tumbuh, terutama dalam masyarakat demokratis. Banyak bukti yang menunjukkan bahwa tak satupun negara, termasuk Indonesia, telah mencapai tingkat pemahaman dan penerimaan terhadap hak-hak dan tanggung jawab di antara keseluruhan warganegara untuk mendukung kehidupan demokrasi konstitusional. Untuk kepentingan itu maka dikembangkan Citizenship Education atau Pendidikan Kewarganegaraan. Pasal 37 ayat 2 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa Kurikulum Pendidikan wajib memuat Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, dan Bahasa. Tiga mata pelajaran wajib ini mengisyaratkan tujuan membangun kebangsaan yang religius. Pasal ini menempatkan Pendidikan Kewarganegaraan sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan strategis disamping Pendidikan Agama dan Bahasa. Pasal tersebut dengan jelas dan tegas mengamanatkan dan mewajibkan Pendidikan Kewarganegaraan harus masuk kurikulum di setiap jenjang dan jenis pendidikan dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Pendidikanmerupakan kebutuhan manusia. Pendidikan selalu mengalami perubahan, perkembangan dan perbaikan sesuai dengan perkembangan di segala bidang kehidupan. Perubahan dan perbaikan dalam bidang pendidikan meliputi berbagai komponen yang terlibat di dalamnya baik itu pelaksana pendidikan di lapangan (kompetensi guru dan kualitas tenaga

Mengapa pelajaran pendidikan kewarganegaraan selalu mengalami perubahan? . Karena sesuai tingkat Pendidikan Karena tuntutan zaman Karena gurunya ganti Karena dinamika dan tantangan yang dihadapi pendidikan kewarganegaraan bangsa Indonesia sangat tinggi. Semua jawaban benar Jawaban yang benar adalah D. Karena dinamika dan tantangan yang dihadapi pendidikan kewarganegaraan bangsa Indonesia sangat tinggi.. Dilansir dari Ensiklopedia, mengapa pelajaran pendidikan kewarganegaraan selalu mengalami perubahan Karena dinamika dan tantangan yang dihadapi pendidikan kewarganegaraan bangsa Indonesia sangat tinggi.. Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. . Karena sesuai tingkat Pendidikan adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali. Menurut saya jawaban B. Karena tuntutan zaman adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain. Menurut saya jawaban C. Karena gurunya ganti adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan. Menurut saya jawaban D. Karena dinamika dan tantangan yang dihadapi pendidikan kewarganegaraan bangsa Indonesia sangat tinggi. adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google. Menurut saya jawaban E. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain. Kesimpulan Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah D. Karena dinamika dan tantangan yang dihadapi pendidikan kewarganegaraan bangsa Indonesia sangat tinggi.. Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.

Dinamikadan Tantangan yang pernah dihadapi PKN dari masa ke masa Suatu kenyataan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) telah mengalami beberapa kali perubahan, baik tujuan, orientasi, substansi materi, metode pembelajaran bahkan sistem evaluasi. Semua perubahan tersebut dapat teridentifikasi dari dokumen kurikulum yang pernah berlaku di Indonesia sejak proklamasi kemerdekaan hingga saat ini. Mengapa Pendidikan Kewarganegaraan Selalu Mengalami Perubahan – Pendidikan Kewarganegaraan adalah topik penting yang dihadapi di sekolah sekarang. Ini adalah mata pelajaran yang membantu siswa memahami hak dan tanggung jawab mereka sebagai warga negara dan memungkinkan mereka untuk mengembangkan nilai dan sikap yang bermanfaat bagi masyarakat. Meskipun demikian, Pendidikan Kewarganegaraan selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Mengapa Pendidikan Kewarganegaraan selalu mengalami perubahan? Salah satu alasan utama adalah perubahan dalam situasi politik dan sosial yang terjadi di negara kita. Ketika sebuah negara mengalami perubahan politik, maka mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan juga harus disesuaikan dengannya. Misalnya, setelah kemerdekaan Indonesia, mata pelajaran ini membantu siswa memahami hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara dan memungkinkan mereka untuk mengembangkan nilai dan sikap yang bermanfaat bagi masyarakat. Kemajuan teknologi juga merupakan alasan penting mengapa Pendidikan Kewarganegaraan selalu mengalami perubahan. Teknologi memiliki dampak besar pada cara kita belajar dan mengajar. Sebagai contoh, saat ini lebih mudah untuk mengakses informasi online dan siswa dapat mengakses informasi yang relevan untuk memahami lebih dalam materi mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Ini memungkinkan guru untuk mengajarkan materi dengan lebih detail dan memastikan bahwa konsep yang dipelajari siswa dapat disajikan dengan lebih baik. Kemajuan ilmu pengetahuan juga menyebabkan perubahan dalam materi Pendidikan Kewarganegaraan. Dengan semakin banyaknya penelitian di bidang ilmu politik dan sosial, para ahli sekarang dapat menyajikan informasi yang lebih detail dan akurat mengenai topik-topik seperti hak asasi manusia, kesetaraan gender dan kedaulatan rakyat. Dengan begitu, materi Pendidikan Kewarganegaraan yang diajarkan di sekolah dapat disesuaikan dengan penemuan ilmiah terbaru. Selain itu, siswa juga mengharapkan adanya perubahan dalam Pendidikan Kewarganegaraan. Mereka ingin mempelajari materi yang lebih relevan dengan kehidupan nyata. Oleh karena itu, para guru harus menyesuaikan materi yang diajarkan untuk memastikan bahwa siswa dapat memahami lebih baik tentang topik-topik seperti hak asasi manusia, kesetaraan gender dan kedaulatan rakyat. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan selalu mengalami perubahan karena berbagai alasan. Perubahan ini dibutuhkan untuk memastikan bahwa siswa dapat memahami topik-topik dengan lebih baik dan membangun nilai-nilai dan sikap yang bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu, perubahan ini juga dapat menyesuaikan materi dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang terjadi di zaman sekarang. Dengan begitu, Pendidikan Kewarganegaraan dapat membantu siswa untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab. Daftar Isi 1 Penjelasan Lengkap Mengapa Pendidikan Kewarganegaraan Selalu Mengalami – Mengapa Pendidikan Kewarganegaraan selalu mengalami perubahan? – Perubahan dalam situasi politik dan sosial yang terjadi di negara – Kemajuan teknologi yang memiliki dampak besar pada cara kita belajar dan – Kemajuan ilmu pengetahuan yang menyebabkan perubahan dalam materi Pendidikan – Siswa mengharapkan adanya perubahan dalam Pendidikan – Perubahan dibutuhkan untuk memastikan bahwa siswa dapat memahami topik-topik dengan lebih baik dan membangun nilai-nilai dan sikap yang bermanfaat bagi – Perubahan juga dapat menyesuaikan materi dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang terjadi di zaman sekarang. – Mengapa Pendidikan Kewarganegaraan selalu mengalami perubahan? Pendidikan Kewarganegaraan adalah bidang studi yang berfokus pada pemahaman dan penguasaan nilai-nilai, prinsip-prinsip, dan hakikat kewarganegaraan. Pendidikan Kewarganegaraan selalu mengalami perubahan karena kebutuhan berubah, bersamaan dengan perubahan waktu dan teknologi. Perubahan ini mencerminkan perubahan nilai-nilai dan nilai-nilai yang dihargai di masyarakat. Seiring dengan itu, pendidikan kewarganegaraan harus beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan perubahan ini. Pertama, perubahan sosial adalah alasan utama mengapa pendidikan kewarganegaraan selalu mengalami perubahan. Masyarakat terus berubah dan berkembang, meningkatkan standar hidup, dan memunculkan nilai-nilai baru. Pendidikan Kewarganegaraan harus beradaptasi dengan perubahan ini, sehingga para siswa dapat memahami dan menghargai nilai-nilai yang dihargai di masyarakat saat ini. Hal ini sangat penting untuk membantu para siswa membentuk nilai-nilai mereka sendiri dan menjadi anggota yang bertanggung jawab dari masyarakat. Kedua, perubahan teknologi adalah alasan lain mengapa pendidikan kewarganegaraan selalu mengalami perubahan. Teknologi berkembang setiap hari, memungkinkan masyarakat untuk terhubung dengan satu sama lain dan membuka jalan bagi informasi baru. Pendidikan Kewarganegaraan harus mengikuti perubahan teknologi ini dan menyesuaikan diri dengan informasi baru yang tersedia. Hal ini penting untuk membantu para siswa memahami bagaimana teknologi dapat membantu mereka menjadi anggota yang bertanggung jawab dari masyarakat dan membuat keputusan yang bijaksana. Ketiga, perubahan politik adalah alasan lain mengapa pendidikan kewarganegaraan selalu mengalami perubahan. Negara sering mengubah undang-undang dan kebijakan untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan masyarakat. Pendidikan Kewarganegaraan harus beradaptasi dengan perubahan ini dan mengajarkan kepada para siswa bagaimana cara berinteraksi dengan sistem politik saat ini. Hal ini penting untuk membantu para siswa memahami hak dan tanggung jawab mereka sebagai warga negara dan membuat keputusan yang bertanggung jawab. Keempat, perubahan budaya adalah alasan lain mengapa pendidikan kewarganegaraan selalu mengalami perubahan. Budaya berkembang dengan cepat, dan konsep nilai-nilai dan hakikat kewarganegaraan sering berubah. Pendidikan Kewarganegaraan harus beradaptasi dengan perubahan ini dan mengajarkan nilai-nilai yang dihargai di masyarakat saat ini. Hal ini penting untuk membantu para siswa memahami dan menghargai nilai-nilai yang dihargai di masyarakat saat ini. Kesimpulannya, pendidikan kewarganegaraan selalu mengalami perubahan karena kebutuhan berubah, bersamaan dengan perubahan waktu dan teknologi. Perubahan ini mencerminkan perubahan nilai-nilai dan nilai-nilai yang dihargai di masyarakat. Pendidikan Kewarganegaraan harus beradaptasi dengan perubahan ini dan menyesuaikan diri dengan nilai-nilai baru yang dihargai di masyarakat. Hal ini penting untuk membantu para siswa memahami hak dan tanggung jawab mereka sebagai warga negara dan membuat keputusan yang bijaksana. – Perubahan dalam situasi politik dan sosial yang terjadi di negara kita. Pendidikan Kewarganegaraan PKn merupakan sebuah mata pelajaran yang mengajarkan tentang kewarganegaraan dan keterampilan hidup. Mata pelajaran ini merupakan bagian dari kurikulum pendidikan di sekolah-sekolah di seluruh Indonesia. Pendidikan Kewarganegaraan selalu mengalami perubahan karena adanya perubahan dalam situasi politik dan sosial yang terjadi di negara kita. Pertama, situasi politik di Indonesia selalu berubah. Hal ini dapat dilihat dari berbagai perubahan yang terjadi dalam sistem politik negara, seperti perubahan dalam sistem pemilihan umum, pemilihan presiden, sistem pemerintahan, dan lain-lain. Hal ini berarti bahwa sistem pendidikan juga harus berubah untuk menyesuaikan perubahan tersebut. Untuk memastikan bahwa siswa berada di jalur yang benar, mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan harus diperbarui untuk memastikan bahwa siswa dapat belajar tentang perubahan politik di Indonesia. Kedua, ada juga perubahan yang terjadi dalam situasi sosial di Indonesia. Perubahan sosial ini meliputi berbagai hal, seperti perubahan dalam struktur keluarga, gaya hidup, dan budaya. Perubahan ini menyebabkan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan harus dimodifikasi agar siswa dapat memahami perubahan sosial yang terjadi di sekitar mereka. Dengan demikian, mata pelajaran ini akan membantu siswa untuk lebih memahami dan menghargai budaya, gaya hidup, dan nilai-nilai yang ada di sekitar mereka. Ketiga, ada juga perubahan yang terjadi dalam sistem pendidikan di Indonesia. Perubahan ini mencakup berbagai hal, seperti adopsi teknologi baru, kurikulum baru, dan aspek lainnya. Perubahan ini juga memerlukan perubahan dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan agar siswa dapat belajar tentang perubahan-perubahan tersebut. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perubahan dalam situasi politik dan sosial yang terjadi di negara kita merupakan salah satu alasan mengapa Pendidikan Kewarganegaraan selalu mengalami perubahan. Perubahan ini perlu untuk memastikan bahwa siswa dapat memahami situasi politik dan sosial di sekitar mereka serta untuk memastikan bahwa mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan tetap relevan dengan perkembangan sistem pendidikan di Indonesia. Dengan demikian, siswa dapat mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab. – Kemajuan teknologi yang memiliki dampak besar pada cara kita belajar dan mengajar. Pendidikan Kewarganegaraan selalu mengalami perubahan karena berbagai faktor, termasuk kemajuan teknologi. Kita tidak dapat mengabaikan dampak yang ditimbulkan oleh teknologi di segala aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Kemajuan teknologi telah membawa banyak kemudahan dan manfaat untuk para siswa dan guru. Dengan teknologi modern, pelajaran dapat disampaikan dengan lebih efektif dan menarik. Penggunaan perangkat keras seperti laptop dan proyektor, serta perangkat lunak seperti pemutar media, aplikasi pembelajaran, dan presentasi multimedia, memungkinkan para guru untuk menyajikan materi dengan cara yang menarik dan menarik bagi para siswa. Hal ini membuat pelajaran lebih mudah dipahami dan diingat. Selain itu, teknologi juga memberikan kesempatan bagi para siswa untuk belajar di luar kelas. Dengan komputer dan internet, siswa dapat mencari informasi berkaitan dengan topik yang sedang mereka pelajari. Ini memberikan kemampuan bagi para siswa untuk belajar di luar jam sekolah dan meningkatkan pengetahuan mereka. Selain itu, teknologi juga memungkinkan para guru untuk mengajukan tes dan evaluasi online. Hal ini membuat para guru dapat dengan mudah mengumpulkan dan menganalisis data tentang kemajuan para siswa. Guru juga dapat dengan mudah membandingkan hasil tes siswa dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Kemajuan teknologi juga telah membantu para pengajar dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang interaktif. Penggunaan komputer dan internet memungkinkan para pengajar untuk mengeksplorasi ide-ide baru dan berkolaborasi dengan para siswa untuk mengembangkan materi pembelajaran secara bersama-sama. Kesimpulannya, kemajuan teknologi telah memberikan dampak besar pada cara kita belajar dan mengajar. Dengan menggunakan teknologi baru, kita dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang interaktif, meningkatkan hasil pembelajaran, dan memberikan kemampuan bagi para siswa untuk belajar di luar jam sekolah. Dengan demikian, teknologi telah membantu mengubah Pendidikan Kewarganegaraan dan memberikan manfaat yang luar biasa bagi para siswa dan pengajar. – Kemajuan ilmu pengetahuan yang menyebabkan perubahan dalam materi Pendidikan Kewarganegaraan. Pendidikan Kewarganegaraan adalah proses yang mengajarkan nilai-nilai dan norma yang menciptakan kedewasaan yang cerdas dan bertanggung jawab. Karena itu, pengajaran dan materi pendidikan kewarganegaraan selalu berubah karena kemajuan ilmu pengetahuan. Kemajuan ilmu pengetahuan telah mengubah cara pandang kita tentang dunia. Kita memiliki lebih banyak informasi tentang lingkungan, sosial, politik, dan ekonomi. Dengan informasi ini, kita dapat memahami lebih baik pentingnya kewarganegaraan dan hak-hak yang melekat padanya. Oleh karena itu, materi pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan harus menyesuaikan diri dengan situasi saat ini. Kemajuan teknologi juga telah mempengaruhi perubahan materi Pendidikan Kewarganegaraan. Teknologi telah memungkinkan komunikasi yang lebih mudah dan cepat, yang membuat informasi menjadi lebih mudah diakses. Ini telah meningkatkan kesadaran tentang kewarganegaraan dan hak-hak yang melekat padanya. Dengan informasi yang lebih mudah diakses, siswa dapat memahami lebih baik pentingnya kewarganegaraan dan hak-hak yang melekat padanya. Globalisasi juga telah berperan dalam perubahan materi Pendidikan Kewarganegaraan. Globalisasi telah memperluas jangkauan komunikasi dan budaya, yang memungkinkan orang dari seluruh dunia untuk berkolaborasi dan berbagi informasi. Dengan informasi yang lebih diakses dan mudah diakses, para siswa dapat memahami lebih baik pentingnya hak-hak yang melekat padanya. Selain itu, perubahan sosial juga telah mempengaruhi materi Pendidikan Kewarganegaraan. Perubahan sosial yang terjadi di seluruh dunia telah meningkatkan kesadaran terhadap isu-isu seperti hak asasi manusia, perlindungan lingkungan, dan perlindungan minoritas. Dengan informasi yang lebih mudah diakses, para siswa dapat memahami pentingnya hak-hak yang melekat padanya. Perubahan yang terjadi di dunia ini telah mempengaruhi materi Pendidikan Kewarganegaraan. Kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan globalisasi telah membuat informasi lebih mudah diakses dan siswa dapat memahami lebih baik pentingnya hak-hak yang melekat padanya. Perubahan sosial juga telah meningkatkan kesadaran tentang isu-isu seperti hak asasi manusia, perlindungan lingkungan, dan perlindungan minoritas. Dengan demikian, materi Pendidikan Kewarganegaraan selalu berubah untuk menyesuaikan diri dengan situasi saat ini. – Siswa mengharapkan adanya perubahan dalam Pendidikan Kewarganegaraan. Pendidikan Kewarganegaraan adalah suatu proses pendidikan yang bertujuan untuk menciptakan warga negara yang bertanggung jawab dan menghormati hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara. Pendidikan Kewarganegaraan menyediakan siswa dengan pengetahuan dan pemahaman yang diperlukan untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab. Meskipun Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pendidikan yang penting, namun ia selalu mengalami perubahan. Perubahan ini disebabkan oleh beberapa alasan, salah satunya adalah bahwa siswa mengharapkan adanya perubahan dalam Pendidikan Kewarganegaraan. Siswa mengharapkan adanya perubahan dalam Pendidikan Kewarganegaraan karena mereka ingin materi yang lebih relevan dengan kehidupan mereka. Mereka juga mengharapkan pendidikan yang lebih interaktif dan menarik, sehingga mereka dapat memahami materi dengan lebih baik. Mereka juga menginginkan materi yang lebih lengkap dan up-to-date. Selain itu, siswa juga mengharapkan adanya perubahan dalam Pendidikan Kewarganegaraan karena materi yang diajarkan saat ini mungkin tidak dapat membantu siswa dalam menangani masalah kewarganegaraan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Mereka menginginkan pendidikan yang lebih komprehensif dan berfokus pada prinsip-prinsip demokrasi dan hak-hak asasi manusia. Siswa juga mengharapkan adanya perubahan dalam Pendidikan Kewarganegaraan karena mereka ingin materi yang lebih mempromosikan rasa toleransi dan kerjasama, dan yang dapat membantu mereka mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Mereka juga ingin materi yang lebih menekankan pada pentingnya berpartisipasi dalam proses politik dan kewarganegaraan. Perubahan dalam Pendidikan Kewarganegaraan juga diperlukan untuk memastikan bahwa siswa memiliki keterampilan untuk berpartisipasi aktif dalam proses politik dan kewarganegaraan. Dengan materi yang diperbarui dan relevan, siswa akan lebih siap untuk memahami dan berpartisipasi dalam politik dan kewarganegaraan. Kesimpulannya, siswa adalah salah satu alasan utama mengapa Pendidikan Kewarganegaraan selalu mengalami perubahan. Dengan materi yang lebih relevan, interaktif, dan komprehensif, siswa dapat memahami materi dengan lebih baik, mengembangkan kemampuan berpikir kritis, dan mempersiapkan diri untuk berpartisipasi dalam politik dan kewarganegaraan. – Perubahan dibutuhkan untuk memastikan bahwa siswa dapat memahami topik-topik dengan lebih baik dan membangun nilai-nilai dan sikap yang bermanfaat bagi masyarakat. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan topik yang penting untuk diajarkan kepada siswa di sekolah untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang hak asasi dan tanggung jawab mereka sebagai warga negara. Selain itu, topik ini juga membawa nilai-nilai yang bermanfaat bagi masyarakat, seperti toleransi, kesetaraan, keadilan, dan perdamaian. Karena itu, penting bagi para pendidik untuk memastikan bahwa siswa memahami topik-topik ini dengan lebih baik dan membangun nilai-nilai dan sikap yang bermanfaat bagi masyarakat. Untuk memastikan bahwa siswa benar-benar memahami topik-topik ini dan membangun nilai-nilai yang bermanfaat bagi masyarakat, perubahan dalam Pendidikan Kewarganegaraan selalu menjadi suatu keharusan. Salah satu alasan mengapa perubahan diperlukan adalah karena lingkungan yang berubah. Dengan perubahan lingkungan, topik-topik yang diajarkan harus disesuaikan dengan perubahan ini. Misalnya, ketika kondisi ekonomi berubah, isu-isu seperti ketenagakerjaan, hak asasi dan keadilan sosial harus diperbarui. Selain itu, dengan perubahan lingkungan, konteks Pendidikan Kewarganegaraan juga berubah. Untuk memastikan bahwa siswa benar-benar memahami topik-topik ini, para pendidik harus memastikan bahwa topik-topik tersebut disajikan dalam konteks yang tepat dan bermanfaat. Konten yang tepat dapat membantu siswa memahami topik-topik tersebut dengan lebih baik dan membangun nilai-nilai yang bermanfaat bagi masyarakat. Perubahan juga diperlukan untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang topik-topik yang diajarkan. Dalam beberapa kasus, para siswa mungkin tidak menyadari isu-isu tertentu yang disebutkan dalam Pendidikan Kewarganegaraan. Dengan memperbarui materi dan menambahkan topik-topik baru, para pendidik dapat membantu siswa memahami dan menghargai isu-isu tersebut. Selain itu, perubahan juga diperlukan untuk memastikan bahwa siswa mendapatkan informasi yang akurat tentang topik-topik yang diajarkan. Para pendidik harus memastikan bahwa materi yang diajarkan tetap relevan dengan kondisi saat ini. Dengan mengikuti perkembangan lingkungan, para pendidik dapat memastikan bahwa siswa mendapatkan informasi yang akurat tentang topik-topik yang diajarkan. Kesimpulannya, perubahan dalam Pendidikan Kewarganegaraan selalu diperlukan untuk memastikan bahwa siswa dapat memahami topik-topik dengan lebih baik dan membangun nilai-nilai dan sikap yang bermanfaat bagi masyarakat. Dengan memperbarui materi dan menambahkan topik-topik baru, para pendidik dapat membantu siswa memahami isu-isu yang diajarkan dan mendapatkan informasi yang akurat tentang topik-topik tersebut. Dengan demikian, para pendidik dapat memastikan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan tetap relevan dan bermanfaat bagi siswa dan masyarakat. – Perubahan juga dapat menyesuaikan materi dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang terjadi di zaman sekarang. Pendidikan Kewarganegaraan adalah salah satu dari cabang pendidikan yang memberikan wawasan tentang apa yang terjadi di dunia dan bagaimana kita dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Pendidikan Kewarganegaraan juga mencakup berbagai topik seperti hukum, politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang semuanya berpengaruh pada kehidupan kita sehari-hari. Karena dunia mengalami perubahan yang sangat cepat, Pendidikan Kewarganegaraan juga selalu mengalami perubahan untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan dunia. Penyesuaian ini diperlukan agar generasi muda dapat memahami dan menyesuaikan diri dengan situasi yang ada. Perubahan ini juga dapat menyesuaikan materi dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang terjadi di zaman sekarang. Perubahan teknologi dan ilmu pengetahuan yang terjadi di zaman sekarang merupakan faktor utama yang membuat Pendidikan Kewarganegaraan selalu mengalami perubahan. Dengan perkembangan teknologi, orang-orang kini dapat mengakses informasi dengan lebih cepat dan mudah. Selain itu, teknologi juga telah membuat orang-orang lebih terhubung satu sama lain. Hal ini telah menciptakan berbagai perubahan sosial dan politik yang membuat Pendidikan Kewarganegaraan menjadi lebih penting. Perubahan lain yang mempengaruhi Pendidikan Kewarganegaraan adalah perkembangan ilmu pengetahuan. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan, orang-orang dapat memahami berbagai fenomena yang terjadi di sekitar mereka dengan lebih baik. Hal ini memungkinkan mereka untuk membuat keputusan yang lebih bijaksana tentang masalah politik dan sosial, yang berdampak pada Pendidikan Kewarganegaraan. Perubahan sosial dan politik juga berpengaruh terhadap Pendidikan Kewarganegaraan. Dengan berbagai perubahan sosial dan politik yang terjadi di dunia, orang-orang kini memiliki perspektif yang berbeda tentang berbagai isu, seperti politik, ekonomi, dan budaya. Hal ini membuat Pendidikan Kewarganegaraan perlu disesuaikan dengan perubahan ini. Dengan demikian, Pendidikan Kewarganegaraan selalu mengalami perubahan untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan dunia. Perubahan ini dapat menyesuaikan materi dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang terjadi di zaman sekarang. Selain itu, perubahan sosial dan politik juga berpengaruh terhadap Pendidikan Kewarganegaraan. Dengan demikian, pendidikan Kewarganegaraan dapat membantu generasi muda memahami dan menyesuaikan diri dengan situasi yang ada.
Konstitusidi Indonesia yang disebut dengan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945), semenjak masa reformasi hingga sekarang Undang-Undang Dasar 1945 telah mengalami amandemen atau perubahan sebanyak empat kali yaitu :[10] Perubahan Pertama, disahkan 19 Oktober 1999; Perubahan Kedua, disahkan 18 Agustus 2000; Perubahan Ketiga, disahkan 10 November 2001
Jawaban Mengapa pelajaran pendidikan kewarganegaraan selalu mengalami perubahan? Karena dinamika dan tantangan yang dihadapi pendidikan kewarganegaraan bangsa Indonesia sangat tinggi. Pendidikan Kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk seseorang menjadi manusia yang memiliki rasa cinta tanah air . Bagaimana perkembangan pendidikan kewarganegaraan di Indonesia? Sejarah Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia dimulai pada tahun 1957 saat pemerintahan Sukarno atau yang lebih dikenal dengan istilah civics. Penerapan Civics sebagai pelajaran di sekolah-sekolah dimulai pada tahun 1961 dan kemudian berganti nama menjadi pendidikan Kewargaan negara pada tahun 1968. Bagaimana sejarah lahirnya pendidikan kewarganegaraan? Di Indonesia, Pendidikan Kewarganegaraan mulai berkembang pada tahun 1957 di masa pemerintahan Presiden Soekarno. Pendidikan Kewarganegaraan kemudian mulai dipelajari di sekolah-sekolah pada tahun 1961 dengan nama Civics. Mata pelajaran ini kemudian berganti nama menjadi Pendidikan Kewarganegaraan pada tahun 1968. Apa yang dimaksud dengan pendidikan kewarganegaraan secara politis? Sementara Soedijarto 1996 mengartikan Pendidikan Kewarganegaraan sebagai pendidikan politik yang bertujuan untuk membantu peserta didik untuk menjadi Warga Negara yang secara politik dewasa dan ikut serta membangun sistem politik yang demokratis. Apa yang dimaksud dengan sumber politis Pancasila? Sumber Politis Pancasila Sebagai Dasar Negara Sila Persatuan Indonesia, Diwujudkan dalam mendahulukan kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan kelompok atau golongan, termasuk partai. Mengapa negara khususnya Indonesia perlu Pendidikan Kewarganegaraan? Tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah menciptakan warga negara yang memiliki wawasan kenegaraan, menanamkan rasa cinta tanah air, dan kebanggaan sebagai warga negara Indonesia dalam diri para generasi muda penerus bangsa. Bagaimana relevansi pendidikan Pancasila dalam kehidupan bernegara di era sekarang ini? Dengan adanya Pendidikan Kewarganegaraan dapat menumbuhkan rasa kesadaran berbangsa dan bernegara, cinta tanah air, dan menjadi warga negara yang berperan aktif dalam membangun negara dengan berlandaskan Pancasila. Di era sekarang ini, kesadaran berbangsa dan bernegara serta cinta tanah air sudah mulai berkurang. Apa yang menjadi latar belakang Pendidikan Kewarganegaraan? Latar belakang terminologis dari pendidikan kewarganegaraan ialah pendidikan yang berlandaskan demokrasi politik yang kemudian diperluas dengan sumber pengetahuan lainnya. Tujuannya agar melatih kemampuan berpikir yang kritis, analitis serta bertindak secara demokratis sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.
PENDIDIKANKEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Muhammad Zafiq. Febri Citraa. david karuna. Ayala Saisabil. kahtijah siti. ramita rochmatiin. Download Download PDF. Full PDF Package Download Full PDF Package. This Paper. A short summary of this paper. 28 Full PDFs related to this paper. Read Paper.
Loading PreviewSorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above. Dinamika dan Tantangan Pendidikan Kewarganegaraan Suatu kenyataan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan PKn telah mengalami beberapa kali perubahan, baik tujuan, orientasi, substansi materi, metode pembelajaran bahkan sistem evaluasi. Semua perubahan tersebut dapat teridentifikasi dari dokumen kurikulum yang pernah berlaku di Indonesia sejak proklamasi kemerdekaan hingga saat ini. Mengapa pendidikan kewarganegaraan selalu mengalami perubahan?Apa dinamika dan tantangan yang pernah dihadapi oleh PKn Indonesia dari masa ke masa? Praktik kenegaraan/pemerintahan Republik Indonesia RI sejak periode Negara Indonesia diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 sebagai negara merdeka sampai dengan periode saat ini yang dikenal Indonesia era reformasi. Mengapa dinamika dan tantangan PKn sangat erat dengan perjalanan sejarah praktik kenegaraan/pemerintahan RI? Inilah ciri khas PKn sebagai mata kuliah dibandingkan dengan mata kuliah lain. Ontologi PKn adalah sikap dan perilaku warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Status warga negara dapat meliputi penduduk yang berkedudukan sebagai pejabat negara sampai dengan rakyat biasa. Tentu peran dan fungsi warga negara berbeda-beda, sehingga sikap dan perilaku mereka sangat dinamis. Oleh karena itu, mata kuliah PKn harus selalu menyesuaikan/sejalan dengan dinamika dan tantangan sikap serta perilaku warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Materi Terkait Apa saja dinamika perubahan dalam sistem ketatanegaraan dan pemerintahan yang telah mempengaruhi PKn? Untuk mengerti dinamika perubahan dalam sistem ketatanegaraan dan pemerintahan serta tantangan kehidupan yang telah mempengaruhi PKn di Indonesia, Coba lihat kembali perkembangan praktik ketatanegaraan dan sistem pemerintahan RI menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia, yakni 1 Periode I 1945 1949; 2 Periode II 1949 1950; 3 Periode III 1950 1959; 4 Periode IV 1959 1966; 5 Periode V 1966 1998; 6 Periode VI 1998 sekarang. Mengapa dinamika dan tantangan PKn mengikuti periodisasi pelaksanaan UUD konstitusi? Pendidikan kewarganegaraan tidak hanya didasarkan pada konstitusi negara yang bersangkutan, tetapi juga tergantung pada tuntutan perkembangan zaman dan masa depan. Misalnya, kecenderungan masa depan bangsa meliputi isu tentang HAM, pelaksanaan demokrasi, dan lingkungan hidup. Sebagai warga negara muda, mahasiswa perlu memahami, memiliki kesadaran dan partisipatif terhadap gejala demikian. Apa saja dinamika perubahan dalam kehidupan masyarakat baik berupa tuntutan maupun kebutuhan? Pendidikan Kewarganegaraan yang berlaku di suatu negara perlu memperhatikan kondisi masyarakat. Walaupun tuntutan dan kebutuhan masyarakat telah diakomodasi melalui peraturan perundangan, namun perkembangan masyarakat akan bergerak dan berubah lebih cepat. Baca Juga Apa saja dinamika perubahan dalam perkembangan IPTEK yang mempengaruhi PKn? Era globalisasi yang ditandai oleh perkembangan yang begitu cepat dalam bidang teknologi informasi mengakibatkan perubahan dalam semua tatanan kehidupan termasuk perilaku warga negara, utamanya peserta didik. Kecenderungan perilaku warga negara ada dua, yakni perilaku positif dan negatif. PKn perlu mendorong warga negara agar mampu memanfaatkan pengaruh positif perkembangan iptek untuk membangun negara-bangsa. Sebaliknya PKn perlu melakukan intervensi terhadap perilaku negatif warga negara yang cenderung negatif. Oleh karena itu, kurikulum PKn termasuk materi, metode, dan sistem evaluasinya harus selalu disesuaikan dengan perkembangan IPTEK. 1Dinamika dan Tantangan Pendidikan Kewarganegaraan Dinamika dan Tantangan Pendidikan Kewarganegaraan Suatu kenyataan bahwa Suatu kenyataan bahwa Pendidikan KewarganegaraanPendidikan Kewarganegaraan PKn telah mengalami beberapa kali perubahan, baik PKn telah mengalami beberapa kali perubahan, baik tujuan, orientasi, substansi materi, metode pembelajaran bahkan sistem evaluasi. tujuan, orientasi, substansi materi, metode pembelajaran bahkan sistem evaluasi. Semua perubahan tersebut dapat teridentifikasi dari dokumen kurikulum yang pernah berlaku di Indonesia sejak Semua perubahan tersebut dapat teridentifikasi dari dokumen kurikulum yang pernah berlaku di Indonesia sejak proklamasi kemerdekaan hingga saat ini. proklamasi kemerdekaan hingga saat ini. Mengapa pendidikan kewarganegaraan selalu mengalami perubahan?Apa dinamika Mengapa pendidikan kewarganegaraan selalu mengalami perubahan?Apa dinamika dan tantangan yangdan tantangan yang pernah dihadapi oleh PKn Indonesia dari masa ke masa? pernah dihadapi oleh PKn Indonesia dari masa ke masa? Praktik kenegaraan/pemerintahan Republik Indonesia RI sejak periode Negara Indonesia diproklamasikan pada Praktik kenegaraan/pemerintahan Republik Indonesia RI sejak periode Negara Indonesia diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 sebagai negara merdeka sampai d tanggal 17 Agustus 1945 sebagai negara merdeka sampai d engan periode saat ini yang dikenal engan periode saat ini yang dikenal Indonesia eraIndonesia era reformasi. reformasi. Mengapa dinamika dan tantangan PKn sangat Mengapa dinamika dan tantangan PKn sangat erat dengan perjalanan sejarah praktikerat dengan perjalanan sejarah praktik kenegaraan/pemerintahan RI? kenegaraan/pemerintahan RI? Inilah ciri khas Inilah ciri khasPKnPKn sebagai mata kuliah dibandingkan dengan mata kuliah lain. sebagai mata kuliah dibandingkan dengan mata kuliah lain. Ontologi PKnOntologi PKn adalah sikap dan adalah sikap dan perilaku warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. perilaku warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Status warga negara dapat meliputi Status warga negara dapat meliputi penduduk yang berkedudukan sebagai pejabat negara sampai dengan rakyatpenduduk yang berkedudukan sebagai pejabat negara sampai dengan rakyat biasa. Tentu peran dan fungsi warga negara berbeda-beda, sehingga sikap dan perilaku mereka sangat dinamis. biasa. Tentu peran dan fungsi warga negara berbeda-beda, sehingga sikap dan perilaku mereka sangat dinamis. Oleh karena itu, mata kuliah PKn harus selalu menyesuaikan/sejalan dengan dinamika dan tantangan sikap serta Oleh karena itu, mata kuliah PKn harus selalu menyesuaikan/sejalan dengan dinamika dan tantangan sikap serta perilaku warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. perilaku warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Materi Terkait Materi Terkait Esensi dan Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Masa Depan Esensi dan Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Masa Depan Apa saja dinamika perubahan dalam sistem Apa saja dinamika perubahan dalam sistem ketatanegaraan dan pemerintahan yang telah mempengaruhiketatanegaraan dan pemerintahan yang telah mempengaruhi PKn? PKn? Untuk mengerti dinamika per Untuk mengerti dinamika per ubahan dalam sistem ketatanegaraan dan pemerintahan serta ubahan dalam sistem ketatanegaraan dan pemerintahan serta tantangan kehidupan yangtantangan kehidupan yang telah mempengaruhi PKn di Indonesia, Coba lihat kembali perkembangan praktik telah mempengaruhi PKn di Indonesia, Coba lihat kembali perkembangan praktik ketatanegaraan dan sistemketatanegaraan dan sistem pemerintahan RI menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indo pemerintahan RI menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indo nesianesia, yakni, yakni 1 Periode I 1945 1949; 2 Periode II 1949 1950; 3 Periode III 1950 1959; 4 Periode IV 1959 1 Periode I 1945 1949; 2 Periode II 1949 1950; 3 Periode III 1950 1959; 4 Periode IV 1959 1966; 5 Periode V 1966 1998; 1966; 5 Periode V 1966 1998; 6 Periode VI 1998 sekarang. 6 Periode VI 1998 sekarang. Mengapa dinamika dan tantangan PKn mengikuti periodisasi pelaksanaan UUD konstitusi? Mengapa dinamika dan tantangan PKn mengikuti periodisasi pelaksanaan UUD konstitusi? Pendidikan kewarganegaraan tidak hanya didasarkan pada konstitusi negara Pendidikan kewarganegaraan tidak hanya didasarkan pada konstitusi negara yang bersangkutan, tetapi jugayang bersangkutan, tetapi juga tergantung pada tuntutan perkembangan zaman dan masa depan. tergantung pada tuntutan perkembangan zaman dan masa depan. Misalnya, kecenderungan masa depan bangsa meliputi i Misalnya, kecenderungan masa depan bangsa meliputi i su tentang HAM, pelaksanaan demokrasi, su tentang HAM, pelaksanaan demokrasi, dan lingkungandan lingkungan hidup. Sebagai warga negara muda, mahasiswa perlu memahami, memiliki kesadaran dan partisipatif terhadap hidup. Sebagai warga negara muda, mahasiswa perlu memahami, memiliki kesadaran dan partisipatif terhadap gejala demikian. gejala demikian. Apa saja dinamika perubahan dalam kehidupan Apa saja dinamika perubahan dalam kehidupan masyarakat baik berupa tuntutan maupun kebutuhan?masyarakat baik berupa tuntutan maupun kebutuhan? Pendidikan Kewarganegaraan yang berlaku di suatu negara perlu memperhatikan kondisi masyarakat. Walaupun Pendidikan Kewarganegaraan yang berlaku di suatu negara perlu memperhatikan kondisi masyarakat. Walaupun tuntutan dan kebutuhan masyarakat telah diakomodasi tuntutan dan kebutuhan masyarakat telah diakomodasi melalui peraturan perundangan, namun perkembanganmelalui peraturan perundangan, namun perkembangan masyarakat akan bergerak dan berubah lebih cepat. masyarakat akan bergerak dan berubah lebih cepat. Baca Juga Baca Juga Alasan Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan Alasan Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan 2Apa saja dinamika perubahan dalam perkembangan IPTEK yang mempengaruhi PKn? Era globalisasi yang ditandai oleh perkembangan yang begitu cepat dalam bidang teknologi informasi mengakibatkan perubahan dalam semua tatanan kehidupan ter masuk perilaku warga negara, utamanya peserta didi k. Kecenderungan perilaku warga negara ada dua, yakni perilaku positif dan negatif. PKn perlu mendorong warga negara agar mampu memanfaatkan pengaruh positif perkembangan iptek untuk membangun negara-bangsa. Sebaliknya PKn perlu melakukan intervensi terhadap perilaku negatif warga negara yang cenderung negatif. Oleh karena itu, kurikulum PKn termasuk materi, metode, dan sistem evaluasinya harus selalu disesuaikan dengan perkembangan IPTEK. Makna pkn dalam uud Abstraksi Secara yuridis, keberadaan Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi cukup kuat, dan sebagai mata kuliah yang wajib diikutioleh seluruh mahasiswa. Hal itu tampak jelas dalam pasal 37 Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Sesuai dengan tuntutan dan perubahan masyarakat di era reformasi, mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi, telah dilakukan perubahan paradigma menuju kepada paradigma humanistik yang mendasarkan pada asumsi bahwa mahasiswa adalah manusia yang mempunyai potensi dan karakteristik yang berbeda-beda. Indikasi ke arah itu tampak dari substansi kajian, strategi, dan evaluasi mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang ditawarkan kepada mahasiswa. Sementara itu,dalam mengantisipasi tuntutan global, pembelajaran diorientasikan agar paramenangkal dampak negatif globalisasi. Globalisasi dan ekspansi pasar perlu diimbangi kebebasan politik Pancasila sehingga mahasiswa sadar dan mampu memperjuangkan hak-hak politiknya secara benar, rasional dan bertanggung jawab. Upaya ke arah itu dapat dilakukan dengan mengisi dan memantapkan kurikulum berbasis kompetensi KBK di perguruan tinggi dengan memberi kemampuan kritis kepada mahasiswa, sehingga mahasiswa secara sadar dan jujur melakukan kritik dan evaluasi tentang manfaat globalisasi. Pendahuluan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 37 menyatakan bahwa kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat tentang Pendidikan Kewarganegaraan yang bertujuan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaandan cinta tanah air. Dengan telah dituangkannya Pendidikan Kewarganegaraan dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, ini berarti bahwa pendidikan kewarganegaraan memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam pe mbentukan nation and character building . Kehadiran Pendidikan Kewarganegaraan civic education pada masa reformasi ini haruslah benar- benar dimaknai sebagai jalan yang diharapkan akan mampu mengantar bangsa Indonesia menciptakan demokrasi, Pembahasan Esensi dan Eksistensi Pendidikan Kewarganegaraan Kelangsungan demokrasi tergantung pada kemampuan mentransformasikan nilai-nilai demokrasi. Selain itu, Pendidikan Kewarganegaraan adalah suatu proses yang dilakukan oleh lembaga pendidikan dimana seseorang mempelajari orientasi, sikap dan perilaku politik sehingga yang bersangkutan memiliki poltical knowledge,awareness,attitude, political efficacydan political participation serta kemampuan mengambil keputusan politik secara rasional dan menguntungkan bagi dirinya, masyarakat, dan bangsa. Menurut Soedijarto dalam ICCE, 2003 mengartikan Pendidikan Kewarganegaraansebagai pendidikan politik yang bertujuan untuk 3membantu peserta didik untuk menjadi warga negara yang secara politik dewasa dan ikut serta dalam membangun sistem politik yang itu, Pendidikan Kewarganegaraan keberadaanya secara yuridis cukup kuat, hal ini dapat dilihat dalam UU No. 20Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 37 menyatakan bahwa kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat tentang P endidikan Kewarganegaraan yang bertujuan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Dengan telah dituangkannya Pendidikan Kewarganegaraan dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, ini berarti bahwa pendidikan kewarganegaraan memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam pembentukan nation and character building . Sebelum lahirnya Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, telah dikeluarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 232/U/2000 dan No. 45/U/2002 tentang kurikulum pendidikan tinggi berbasis kompetensi KBK, yang dipertegas lagi dengan Keputusan Dirjen Dikti tentang rambu-rambu pelaksanaan mata kuliah pengembangan kepribadian di Perguruan Berbasis Kompetensi KBK menekankan kejelasan hasil didik sebagai seseorang yang ko mpeten dalam hal, yakni 1 menguasai pengetahuan dan keterampilan tertentu, 2 menguasai penerapan ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam bentuk kekaryaan, 3 menguasai sikap berkarya, 4 menguasai hakikat dan kemampuan dalam berkehidupan bermasyarakat dengan pilihan Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di perguruantinggi bertujuan membantu mahasiswa agar mampu mewujudkan nilai dasar agama dan kebudayaan serta kesadaran berbangsa dan bernegara dalam menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang dikuasainya dengan rasa tanggung jawab kemanusiaan. Dalam konteks mata kuliah pengembangan kepribadian kompetensi yang dimaksud merupakan kemampuan dan kecakapan yang terukur setelah mahasiswa mengikuti proses pembelajaran secara keseluruhan yang meliputi kemampuan akademik, sikap dan keterampilan. Dalam pembelajarannya minimal mencapai kompetensi dasar atau yang sering disebut kompetensi minimal terdiri atas tiga jenis, yaitu Pertama, kecakapan dan kemampuan penguasaan pengetahuan yang terkait dengan materi inti. Kedua, kecakapan dan kemampuan sikap. Ketiga, kecakapan dan kemampuan mengartikulasikan keterampilan seperti kemampuan berpartisipasi dalam proses pembuatan kebijakan publik, kemampuan melakukan kontrol terhadap penyelenggara negara dan kompetensi tersebut diartikulasi oleh mahasiswa untuk mengadakan pembelajaran transfer of learning , pengalihan nilai transfer of value dan pengalihan prinsip-prinsip transfer of principles pendidikan agama, pendidikan Pancasila, dan pendidikan kewar mendapatkan kepercayaan dari rakyat, kemampuan membangun kearifan diri self wisdom dalam menggunakan kepercayaan yang diberikan masyarakat merupakan tuntutan dasar kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian. Tantangan Global Globalisasi dapat dimaknai sebagai proses integrasi dunia disertai dengan ekspansi pasar barang dan uang yang di dalamnya mengandung banyak implikasi bagi kehidupan manusia Khor, 2000. Integrasi dunia diperkirakan menimbulkan efek ganda multiplier effect dan diharapkan dapat merangsang perluasan peluang kerja dan peningkatan upah rielse hingga kemiskinan berkurang. Bagi negara maju dengan ketersediaan dukungan berbagai keunggulan sumber daya manusia dan t eknologi barangkali harapan-harapan itu dapat menjadi kenyataan. Namun, bagi kebanyakan negara berkembang dengan berbagai kondisi keterbelakangan merasa khawatir bahwa integrasi dunia hanya menguntungkan pemilik modal negara maju. Berangkat dari pemikiran itu, Schiller dalam Nasikun 2005 menyatakan bahwa universitas di negara-negara Dunia 4Ketiga semakin tidak memiliki kemampuan untuk mencegah hadirnya paling sedikit tiga ragam perubahan sangat problematik. Pertama universitas harus menyaksikan hadirnya dinamika per kembangan masyarakat yang semakin dikendalikan oleh “kriteria-kriteria pasar” Sentralitas prinsip-prinsip pasar pada gilirannya telah menghasilkan terjadinya komodifikasi dan komersialisasi informasi dan dengan demikian hanya akan menjamin ketersediaan informasi sejauh ia menghasilkan keuntungan. Kedua globalisasi teknologi informasi juga telahdan akan mengakibatkan masyarakat dan ekonomi kita semakin tumbuh menjadi sebuah “corporate capitalism” yang akan semakin didominasi olehinstitusi -institusi korporatis di dalam bentuk organisasi oligopolis atau bahkan monopolis. Ketiga sebagai hasil dari keduanya, yang telah dan akankita saksikan semakin transparan adalah meningkatnya kesenjangan kelas class inequality yang akan semakin menguasai dinamika perkembangan masyarakat dan ekonomi kita pada masa mendatang. Tantangan sangat besar yang harus dija wab oleh setiap universitas dimasa depan adalah bagaimana misinya itu harus dirumuskan dandidefinisikan kembali dalam bentuknya yang lebi h kontekstual untuk menghadapi tekanan perubahan-perubahan global yang semakin keras saatini dan di masa depan. Misi universitas harus dikontekstualisasikan dan direvitalisasi sehingga aktualisasinya melalui tridharma universitas benar- benar memiliki kemampuan untuk menjawab tantangan perubahan-perubahan global. Pendidikan Kewarganegaraan diharapkan mampumenumbuhkan sikap mental cerdas, penuh tanggung jawab dari mahasiswauntuk mampu memahami, menganalisis, serta menjawab berbagai masalahyang dihadapi masyarakat, bangsa dan negara secara tepat, rasional,konsisten, berkelanjutan serta menjadi warga negara yang tahu hak dankewajibannya menguasai iptek serta dapat menemukan jati dirinya, dan dapatmewujudkan kehidupan yang demokratis, berkeadilan, dan mewujudkan harapan-harapan di atas, langkah konkrit yangharus dilakukan adalah mengemas dan mengisi kurikulum berbasiskompetensi KBK di perguruan tinggi deng an hal-hal sebagai berikut. Pertama, kemampuan-kemampuan berpikir kritis kritis mahasiswa. Kedua ,kemampuan mengenali dan mendekati maslah sebagai masyarakat global. Ketiga, kemampuan untuk memahami, menerima, dan menghormati perbedaan budaya. Keempat, kemampuan menyelesaikan konflik secaradamai. Kelima, kemampuan mengubah gaya hidup dan pola makanan pokok yang sudah biasa guna melindungi lingkungan. Keenam, kemampuan berpartisipasi dalam kehidupan politik lokal, nasional, dan internasional Visi dan Misi isi “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong” Misi 1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menj aga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumberdaya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan. 2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan negara hukum. 3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim. 4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera. 56. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional. 7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan. UU No 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan ini disahkan pada 9 Juli 2009. UU 24/2009 ini secara umum memiliki 9 Bab dan 74 pasal yang pada pokoknya mengatur tentang praktik penetapan dan tata cara penggunaan bendera, bahasa dan lambang negara, serta lagu kebangsaan berikut ketentuan – ketentuan pidananya. Setidaknya ada tiga hal tujuan dari dibentuknya UU No 24 Tahun 2009 ini adalah untuk a memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara Kesatuan Republi k Indonesia; b menjaga kehormatan yang menunjukkan kedaulatan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan c menciptakan ketertiban, kepastian, dan standarisasi penggunaan bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan. Kasus penistaan identitas nasional Pancasila berlanjut. Kali ini dilakukan oleh Sahat S Gurning 27. Dia berfoto dengan pose menendang Garuda yang di lukis di tembok pinggir Jalan Paritohan di Kecamatan Pintupohan Maranti, Kabupaten Tobasa. Setelah itu, fotonya di-upload ke a kun Facebook-nya sejak 11 Januari 2014 lalu. Tapi baru Apri l tadi mencuat karena fotonya kian tersebar luas. Kini dia harus merasakan dinginnya hidup di balik jeruji besi akibat ulahnya. Sahat berdalih, dia sengaja berfoto dan mengupload foto menendang Pancasila lantaran kesal. "Untuk apa Pancasila kita junjung kalau untuk kemunafikan saja. Kalau tidak, diganti saja garuda jadi bebek nungging seperti kata Zaskia,” katanya Pentingnya integrasi Intergrasi nasional merupakan salah satu cara untuk menyatukan berbagai macam perbedaan yang ada di Indonesia,dimana salah satu contohnya yaitu antara pemerintah dengan wilayahnya. Integrasi itu sendiri dapat dikatakan sebagai suatu langkah yang baik untuk menyatukan sesuatu yang semula terpisah menjadi suatu keutuhan yang baik bagi bangsa Indonesia, misal menyatukan berbagai macam suku dan budaya yang ada serta menyatukan berbagai macam agama di Indonesia. Masyarakat yang terintegrasi dengan baik adalah harapan bagi setiap negara, salah satunya Indonesia. Sebab masyarakat yang terintegrasi dapat mencapai tujuan yang ada di Indonesia. Integrasi masyarakat tidak sepenuhnya dapat diwujudkan, karena setiap masyarakat dapat melakukan suatu tindakan atau konflik bagi negaranya. Hal tersebut dapat terjadi di karenakan belum terupaya dengan baik untuk mengintegrasikan masyarakat. Seperti halnya pada era reformasi tahun 1998, berbagai macam perbedaan suku,budaya dan agama bahkan kepentingan pribadi membuat Indonesia tidak dapat mencapai tujuannya sehingga dengan adanya integrasi usaha untuk menyatukan berbagai macam perbedaan dapat dilakukan. Indonesia sangat dikenal dengan keanekaraganm suku,budaya dan agama. Oleh sebab itu, adanya pengaruh globalisasi yang masuk ke Indonesia membuat masyarakat Indonesia lebih memilih untuk suatu yang trend walaupun hal tersebut membuat upaya integrasi tidak terwujud. Masyarakat Indonesia belum sadar akan pengaruh globalilasi yang ternyata tidak baik bagi masyarakat Indonesia. Selain pengaruh globalisasi, masyarakat Indonesia bertindak atas wewenang sendiri maupun kelompok sehingga konflik terjadi dimana-mana seperti pertengkaran antar suku, pembakaran tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya. Konflik tersebutlah yang membuat integrasi nasional susah diwujudkan. Upaya integrasi ter us dilakukan agar Indonesia menjadi satu kesatuan yang mana disebutkan dalam semboya bhinneka tunggal ika. Adanya upaya mengintegrasikan Indonesia, perbedaan-perbedaan yang ada tetap harus diakui dan dihargai sehingga Indonesia menjadi negara yang dapat mencapai tuj uannya. Selain menghargai dan mengakui berbagai macam perbedaan di Indonesia, masyarakat Indonesia harus memliki rasa toleransi terhadap sesama sehingga tidak terjadi 6Integrasi nasional penting untuk di wujudkan dalam kehidupan masyrakat Indonesia dikarenakan Indonesia merupakan negara yang masih berkembang atau dapat dikatakan negara yang masih mencari jati diri. Selain itu, integrasi nasional sangat penting untuk diwujudkan karena integrasi nasional merupakan suatu cara yang dapat menyatukan berbagai macam perbedaan yang ada di Indonesia. Tantangan Integrasi Nasional• Dalam upaya mewujudkan integrasi nasional Indonesia, tantangan yang dihadapi datang dari dimensi horizontal dan Dalam dimensi horizontal, tantangan yang ada berkenaan dengan pembelahan horizontal yang berakar pada perbedaan suku, agama, ras, dan geografi,  dimensi vertikal, tantangan yang ada adalah berupa celah perbedaan antara elite dan massa, di mana latar belakang pendidikan kekotaan menyebabkan kaum elite berbeda dari massa yang cenderung berpandangan tradisional. Upaya Meningkatkan Integrrasi Nasional Menurut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. kerangka ker ja yang hendak dibangun dalam upaya memperkukuh integrasi nasional setidaknya menyakut 5 faktor, yaitu 1. Membangun dan menghidupkan terus komitmen, kesadaran dan kehendak untuk bersatu 2. Menciptakan kondisi dan membiasakan diri untuk membangun konsensus 3. Membangun kelembagaan yang berakarkan nilai dan norma yang menyuburkan persatuan dan kesatuan bangsa 4. Merumuskan kebijakan dan regulasi yang konkret, te gas dan tepat dalam segala aspek kehidupan dan pembangunan bangsa yang mencerminkan keadilan bagi semua pihak semua wilayah 5. Perlu kepemimpinan yang arif dan efektif Hakikat konstitusi Hakikat dari suatu konstitusi ialah mengatur pembatasan kekuasaan dalam kekuasaan yang tercantum dalam konstitusi itu pada umumnya menyangkut dua hal,yaitu pembatasan kekuasaan yang berkaitan dengan isinya, dan pembatasan kekuasaan yang berkaitan dengan waktu. Pembatasan kekuasaan yang berkaitan dengan isi ialah pembatasanyang berkenaan dengan tugas, wewenang serta berbagai macam hal yang diberikan kepadamasing-masing lembaga, sedangkan pembatasan kekuasaan yang berkaitan dengan waktu ialah pembatasan yang berkenaan dengan masa jabatan yang diberikan kepada pemangku jabatanter tentu serta berapa kali seorang pejabat dapat dipilih kembali dalam jabatan Bagir Manan mengatakan bahwa konstitusi ialah sekelompok ketentuan yangmengatur organisasi negara dan susunan pemerintahan suatu negar a. 1 Sehingga negara dankonstitusi adalah satu pasangan yang tidak dapat dipisahkan. Setiap negara t entu mempunyaikonstitusi, meskipun mungkin tidak tertulis. Konstitusi mempunyai arti dan fungsi yang sangat penting bagi negara, baik secara formil, materiil, maupun konstitusionil. Konstitusi jugamempunyai fungsi konstitusional, sebagai sumber dan dasar cita bangsa dan negara yang berupanilai-nilai dan kaidah-kaidah dasar bagi kehidupan bernegara. Ia selalu mencerminkan semangatyang oleh penyusunnya ingin diabadikan dalam konstitusi tersebut sehingga mewarnai seluruhnaskah konstitusi tersebut. Selain itu juga mengemukakan bawa konstitusi itumerupakan kumpulan asas-asas yang tiga materi pokok, yaitu tentang kekuasaan pemerintahan,hak-hak yang diperintah, dan hubungan antara yang memerintah dengan yang melihat teori-teori dasar tentang konstitusi di atas, maka kita akan melihat bagaimana halnya dengan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi tertulis bagi NegaraKesatuan Republik Indonesia menentukan pembatasan terhadap kekuasaan sebagai suatu fungsi konstitusionalisme. b. memberikan legitimasi terhadap kekuasaan pemerintah. C. sebagai instrumnen untuk mengalihkan kewenangan dari pemegang kekuasaan asal baik rakyat dalam sistem demokrasi atau raja dalam sistem monarki kepada organ-organ kekuasaan negara. 7UUD 1945 dinyatakan sebagai hukum dasar yang sah d an berlaku di Indonesia sejak ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Alasan diperlukan amandemen Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan dari amandemen UUD 1945 itu sebenarnya ialah untuk menyempurnakan UUD yang sudah ada agar tetap sesuai dengan perkembangan zaman. Adapun amandemen yang dilakukan bertujuan untuk membawa bangsa ini menuju perubahan yang lebih baik di berbagai bidang dengan senantiasa selalu memperhatikan kepentingan rakyat. Implementasi hak dan kewajiban warga negara Sebagai warga negara , hendaknya kita dapat memposisikan diri atas berbagai hak dan kewajiban yang meliputi tindak-tanduk diri. semua warga negara dengan atau tanpa komando dan kesadaran diri harus mampu melakoni kewajiban kewarganegaraan yang ditumpunya sebagai suatu pengabdian bagi bangsa. manifestasi dari kewajiban warga negara yang aplikatif, sangat luas setiap individu dapat memiliki peran dan andil di setiap segmen masyarakat yang menaunginya. setiap orang memiliki andil dalam mengusahakan keamanan negara, hanya porsinya saja yang berbeda. sebagai pengawal negara tentunya negara memiliki perangkat pasukan TNI dan Polri sebagai suatu poros pertahanan dan keamanan. apabila kondisi pada masyarakat memerlukan penanganan dari pribadi-pribadi, maka sudah seyogyanyalah kita mengusahakan keutuhan perdamaian melalui usaha yang tentu saja dapat kita laksanakan. manifestasi setiap kewajiban warga negara intinya adalah bagaimana setiap individu mengambil peran dalam menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat. kesadaran pribadi sangat memegang peranan penting, pula bahwasannya tiap individu dapat mengajak orang lain untuk mematuhi peraturan yang berlaku. sedangkan hak warga negara adalah sebuah harta jaminan bagi setiap individu untuk melakukan berbagai kegiatan dalam menjalankan roda pembangunan pertiwi. berbagai masalah mungkin akan muncul sebagai akibat dari tumpang tindih kepentingan. hak sejatinya dapat kita dapatkan setelah pemenuhan kewajiban, namun perimbangan hak dan kewajiban merupakan unsur pembentuk keselarasan yang utama. jadi sudah semestinya segala aspek pemenuhan dapat kita usahakan secara maksimal.
Olehkarena itu mengapa Pendidikan Kewarganegaraan masih sangat penting untuk kita pelajari. Oleh karena itu Pendidikan Kewarganegaraan sangat penting manfaatnya, maka di masa depan harus segera dilakukan perubahan secara mendasar konsep, orientasi, materi, metode dan evaluasi pembelajarannya. S121P.
  • oeh4cw0jpr.pages.dev/48
  • oeh4cw0jpr.pages.dev/368
  • oeh4cw0jpr.pages.dev/472
  • oeh4cw0jpr.pages.dev/318
  • oeh4cw0jpr.pages.dev/370
  • oeh4cw0jpr.pages.dev/419
  • oeh4cw0jpr.pages.dev/3
  • oeh4cw0jpr.pages.dev/44
  • mengapa pendidikan kewarganegaraan selalu mengalami perubahan